Tuesday, May 17, 2011

sebuah renungan diri

 -Sebuah Prolog-
bismillahirrahmanirrahim
assalamu'alaikum sahabat, sedikit An-nisa menuliskan sebuah catatan Hati yang membuat hati ini semakin malu karena belum juga sadar "untuk apa sebenarnya manusia diciptakan". sebelumya, Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan, terutama atas nikmat yang paling besar, yaitu nikmat iman dan islam. subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illaAllah wa Allahu Abar.
dan tak lupa untuk saudara ku sekaligus kaka ku yang telah membantu banyak diri ini untuk semakin dekat kepadaNYA kak Oki Setiana Dewi melalui tulisannya dalam buku melukis pelangi. sungguh sebuah motivasi diri yang begitu luar biasa.

sebuah renungan diri

Dunia ini Panggung Sandiwara
Cerita yang mudah berubah
Kisah Mahabrata atau tragedi Yunani
Setaip kita dapat satu peranan
Yang harus dimainkan
Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura

Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak bikin tertawa terbahak-bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara

(Panggung Sandiwara)

     Lagu lama yang ditulis oleh Taufik Ismail ini sesunnguhnya mengajakku bertanya, " Untuk apa manusia diciptakan?" Mengapa alur hidupku seperti ini , mengapa alur hidup orang lain seperti itu, apa sebenarnya maksud Allah dengan memberikan peranan yang berbeda-beda pada setiap hambaNYA

    Dulu, aku tak mengerti untuk apa aku diciptakan dimuka bumi ini dan kemana akhirnya aku kembali. Aku tidak pernah menyadari bahwa disetiap shalat, bibir ini selalu megucap : inna shalaati wanusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi rabb al-'alamin (sesunggunya shalatku, ibadahku, hidupku dan matikusemuanya untuk Allah, Penguasa Alam Semesta)

    Sungguh ikrar itu hanya sampai pada bibir semata. Ketika sibuk mengejar cita-cita dunia, aku lupa berhenti sejenak sebelum mengerjakan, " Apakah perjuangan yang kulakukan ini untuk Allah ? "

   Perjalanan menemukan Allah dan kesadaran menjadikan segala urusan sebagai bentuk ibadah karena Allah, tidaklah sim salabim. Berproses. Allah memberikan berbagai persoalan kehidupan untuk menjadikan manusia sebagai hambaNYA yang kuat, dan menyadarkan manusia bahwa dibalik segala masalah , ada Dia Sang Maha Pencipta. Ya, tujuan manusia diciptakan didunia ini agar mengenal siapa yang telah menciptakanNYA.

   Aku sering bergidik sendiri membayangkan , betapa Maha Besarnya Allah dan betapa kecilnya aku maupun manusia lainnya. Bumi hanyalah sebuah titik kecil di jagat raya . Ia tidak menjadi satu-satunya planet galaksi ini. Ada milyaran pelanet yang menemaninya. Galaksi pun tidak hanya satu. Ada miliaran galaksi yang memuat 200 miliar bintang dialam semesta ini. Itupun baru terletak disatu lapisan langit. Sementara Al-Qur'an menyatakan bahwa langit terdiri dari tujuh lapisan . ALLAHU AKBAR! Betapa Mahaluasnya alam semesta dan betapa tak berartinya para manusia yang hanya setittik debu ini. Itulah sebabnya mengapa manusia sama sekali tidak memiliki kekuasaan, bertugas untuk menyembah Allah...


copyright of melukis pelangi & nuridamaulida.blogspot.com
 An-nisa @2011
it allowed to share. but dont forget to lists the source . thanks :)

No comments:

Post a Comment